TOGEAN ISLAND’S
DAY 1
Sabtu 24 Mei 2014
Masih adanya kerjaan di kantor yang harus diselesaikan membuat saya belum memesan Travel, sampai pada pukul 15.00 saya beserta Teman Trip saya sebut saja Miss Ms baru mulai mencari Travel Agent untuk perjalanan Trip kita kali ini menuju Ampana.
Kita lebih memilih menggunakan Travel dan tidak membawa kendaraan pribadi karena perjalanan darat yang lumayan jauh dan kita hanya berdua membuat kita berpikir untuk tidak membawa kendaraan pribadi, Agar lanjut ke Kepualauan Togean bisa tentram tanpa harus memikirkan kendaraan kita yang dititipkan di Ampana.
Setelah mendatangi 5 Travel Agent ternyata semua sudah penuh denagn pesanan, sehingga saya mengambil keputusan untuk menitipkan nomor Handphone di semua Travel Agent yang kami datangi agar dapat dihubungi apabila ada yang cancel.
Optimis harus pergi pada hari Sabtu itu karena saya berpikir sebagai Mbak – mbak kantoran saya tidak memiliki banyak waktu luang untuk Traveling dengan jarak yang cukup terjal ini, jadi saya harus memaksimalkan waktu sedemikian rupa agar bisa menikmati perjalanan saya kali ini.
16.30 Wita saya di telpon salah satu travel agent yang saya datangi satu setengah jam lalu, dengan informasi bahwa ada penumpang yang mendadak cancel dan tempat duduk tersedia hanya 1 orang namun bisa dipaksakan untuk berdua, mendengar itu saya tidak berpikir panjang lagi dan langsung mengiyakan karena keberangkatan tinggal setengah jam lagi dan saya masih diperjalanan pulang kerumah.
Saya langsung menelpon Miss Ms untuk segera Packing dan kita akan berangkat pada pukul 17.00 Wita, sempat kaget Miss Ms pun langsung Packing dan kita bertemu di Terminanl Mamboro. Terima Kasih pertama untuk para penumpang lainnya yang bersedia menunggu kami sehingga keberangkatan agak terlambat sampai jam 18.00.
Kami duduk di bangku paling depan bersebelahan dengan supir, Kasian pertama Miss Ms harus duduk di tengah yaitu diatas mesin Mobil yang hangat – hangat panas. Kurang lebih 3 jam perjalanan kami mampir untuk makan malam, saya dan Miss Ms menikmati ikan bakar segar sambil berfoto ria di depan buah – buahan yang dijual.
Kemudian kami melanjutkan perjalanan sampai kira – kira sekitar jam 3 pagi beberapa penumpang turun duluan dan mobil travel menjadi lebih legah untuk Miss Ms yang dapat berpindah tempat duduk. Tepat jam 6 pagi kami tiba di pelabuhan Ampana, sebagai penumpang terakhir yang turun kami diantar sampai depan tempat Ms. Harbour.
Pertama kali bertemu si Guide yang sudah masuk sampai ke Lonely Planet ini kita langsung akrab. dengan di suguhkan teh Panas kita beristirahat sejenak, dan pada jam 9 pagi kita diantar Ms. Harbour langsung ke tempat Kapal penyebrangan.
Naik Fatur Star kapal kayu berukuran Sedang berkapasitas -+ 20 orang ini kita menyebrang dari Ampana ke Pulau Bomba -+ 2,5 jam. Pertama kali buat saya menyebrang pulau dengan kapal model seperti ini sempat membuat saya sedikit mual ditambah si Bule Bawel Mr. Thom yang ajak ngomong mulu membuat saya semakin ingin muntah.
Tiba di Bomba Island yang terdiri dari pulau besar dan pulau – pulau kecil yang telah berdiri beberapa Cottage / resort diantaranya Reatreat Cottage, Poyalisa Cottage dan yang terbaru dan paling berkesan buat kita yaitu Pitatte cottage.
Lagi – lagi kita penumpang terakhir yang diantar menuju Dermaga Bomba ternyata Kapal Fatur Star tidak melewati Pitatte Cottage jadi kami di jemput Katinting (kapal kecil rakitan tradisional Khas Sulawesi tengah) dari Dermaga Bomba menuju Pitatte Cottage.
Sempat Kecewa awalnya karena tidak tau sama skali dan perjalanan kita hanyalah berbekal beberapa informasi dari orang lain, tadinya saya berpikir Dermaga bomba lah tempat kita berteduh ternyata dibalik pulau sebelahlah Pitatte Cottage tempat kita sangatlah indah, dari kejauhan saya sudah teriak di atas katinting... saya tau inilah awal perjalanan Amazing saya.
Setiba diPitatte Cottage saya dan Miss Ms langsung menyimpan barang bawaan di kamar / Cottage kami yang paling ujung dan langsung bergegas untuk makan siang yang telah di siapkan dan kami langsung bersiap untuk Snorkeling pertama.
Kita naik katinting lagi untuk menemukan Spot Snorkeling yang keren, -+ 30 menit naik Katinting kita berhenti di depan satu pulau tak berpenghuni, pulau ini awalnya adalah tempat penangkaran Mutiara yang di kelolah oleh perusahaan jepang, karena sesuatu dan lain hal perusahaan tersebut tidak lagi melanjutkan tangkaran mutiara namun mess bekas tempat tinggal dan laboratoriumnya masih berdiri kokoh walupun sudah mulai kusam karena tak terawat lagi.
Sambil memasang alat Snorkeling di samping Katinting kami, saya melihat satu ikan sepanjang -+ 1,5 Meter berenang berjarak 8 Meter dari tempat kita berada, bertanya pada Capt. Nain ( sang pembawa Katinting sekalugus Guite kita ) ternyata tidak melihat, bertanya pada Miss Ms juga tidak melihat, mungkin ikan itu terlaku cepat sehingga hanya saya yang sempat melihatnya hmmmm.
Setelah alat snorkleling telah terpasang kami langsung terjun melihat – lihat indahnya karang dan ikan – ikan kecil di depan pulau tak berpenghuni itu. Kurang lebih baru setengah jam Snorkeling saya merasa wajah saya disamping masker yang saya gunakan terasa agak perih, saya menyampaikan pada capt. dan Miss Ms mereka mengatakan itu biasa seperti plankton namun saya tau itu bukanlah plankton karena saya pernah merasa gatal karena plangton sebelumnya dan pernah juga merasa tersengat seperti ini pada Snorkling sebelumnya di Laut yang berbeda, Capt langsung bilang “Meybe Like Jelly Fish?” dengan cepat saya menjawab “Yeaaah i Think so” dan karena tidak mau melewatkan waktu yang sudah semakin sore kita melanjutkan Snokeling kita tanpa memikirkan sengatan saya lebih panjang. kurang lebih 15 menitan kemudian Miss Ms mengajukan Kode naik di dalam air, setelah menunjukan kaki dan wajahnya sebentar, saya tau ada sesuatu di kakinya yaah Jelly Fish again.
Kita bertiga kembali naik di katinting sambil melihat keadaan Miss Ms ternyata lumayan parah sengatannya si Jelly fish / Ubur – ubur, terlihat wajah Miss Ms sampai merah dan bibir atasnya bengkak yang berkelanjutan sampai kita pulang ke Palu #kasiankedua. Untung daya tahan tubuh Miss Ms lagi Fit jadi dia tidak sempat Demam dan sebagainya, konon katanya Jelly fish / ubur – ubur salah satu jenis binatang laut yang memiliki Racun 10 terparah dilaut jadi kalau anak bayi – balita disengat dapat meninggal seketika dan orang dewasa dapat terjadi infeksi yang cukup parah.
Tidak kapok dari situ kita bertiga masih melanjutkan perjalanan menuju pulau lain melewati suku bajo / Bajo Village untuk melihat burung Alo yaitu binatang endemik sulawesi. Setelah perjalanan -+ 30 menit kita tiba di tempat burung Alo berkumpul atau pulang kerumahnya untuk beristirahat. Tapi kita harus menunggu sunset terlebih dahulu baru ratusan burung Alo tersebut dapat terlihat terbang diatas kepala kita dengan jarak hanya kurang lebih 3 meter mengagumkan sungguh. Ternyata burung Alo lumayan besar dan kita juga melihat beberapa burung – burung lainya seperti burung Elang, Burung Nuri dll di Pulau itu.
Sekitar jam 7 malam kita sampai di Cottage, mandi, ganti baju dan kita siap untuk dinner ikan bakar segaaar bersama sepasang turis dari California. Uniknya hampir setiap Cottage di togean Island’s ini memiliki tradisi yang sama yaitu makan bersama di meja panjang, sehingga keakraban semakin terjalin antara semua turis dari seluruh penjuru dunia.
Setelah makan malam yang nikmat kami bercanda tawa bersama para pengelola Coattage dan beberapa turis lainnya malam di akhiri dengan tidurku yang lelap.
DAY 2
Pagi jam 9 saya bangun agak terlambat mungkin karena kecapean perjalanan darat 12 jam, langsung disambung menyebrang laut hampir 3 jam dan langsung snorkeling juga melihat burung Alo di habitatnya. Tentu saya berharap hari ke 2 ini lebih spektakuler lagi dari hari kemaren.
Diantarkan sarapan oleh ibu mila sang juru masak di Pitatte Cotage kami menikmati teh manis hangat dan kue Gula merah yang pembuatan gula merahnya tidak jauh dibelakang Cottage kami tinggal, kami duduk menghirup udara segar di depan kamar kami.
Sepasang turis dari California sudah akan meninggalkan Bomba island kami mengucapkan salam perpisahan. Sambil menunggu katinting yang mengantar sepasang turis tersebut saya dan Miss Ms berniat untuk kanoan alias kano perahu traditional tetap dari kayu. Sambil menunggu Pak Eman yang paling baik banget sama saya membuatkan dayung 2 buah untuk kita gunankan. Tiba – tiba terdengar suara seseorang yang berisik dari kejauhan. Setelah mencari sumber suara tersebut ternyata katinting dari arah sebelah kiri pulau kita duduk si Mr. Thom sambil teriak... Haaaaeeeeyyyy I’m comiiingg,,, This is PARADISE... This is PARADISE... si bule Bawel yang bertemu di Kapal Fatur pada penyebrangan saya dari Ampana menuju Bomba Island.. yang sempat membuat saya semakin mual karena banyak omong. Mersasa kaget akan kedatangannya saya membalas terikan si Bule bawel Thom it’s You ??? dan balas – balasan teriakan terjadi sampai katintingnya sandar di Cotage kita.
Ternyata si Thomb mencari wanita Palu Capten pembawa katintingnya bilang.. He’s Say Where Wanitha Phaluuw ?? sehingga dia diantarkan ke Pitatte Cotage dan dia akan tinggal di Cotage yang sama dengan kami untuk 2 malam.
Setelah bercerita dan ketawa bersama si Mr. Thomb kami Kanoan alias perahuan bertiga. Sampai di kedalamn sekitar 5 meteran kita baru sadar ternyata perahu yang memuatkita itu bocor halus men!! Hahaaa sambil mendayung saya bilang ke Thomb untuk menguras air yang masuk. Terjadi sedikit kekacauan di atas perahu karena panik dan bahasa yang agak rincuh membuat kita bertiga jadi semakin heboh. Miss Ms terus ketawa karena saya menjahili si Buls Thomb yang tidak memegang dayung dan sibuk mengeluarkan air dari dalam perahu dengan gelas kecil yang sudah usang karena instruksi dari saya.
Karena perahu kita yang stag alias diam di laut Pak Eman si Pahlawan lucu menyusul kita dengan perahu yang bocor lebih besar lagi dan hanya ditambal sementara pake bajunya, hahaaa karena sudah terbiasa mendayung Pak eman cepat tiba di dekat kita sambil teriak “Are You Okay ??” kita kompak menjawab dengan tertawa “yaahh Okay!”
Karena Miss Ms ingin snorkeling di daerah seputaran perahu akhirnya Pak Eman menemaninya untuk Snorkeling dan saya beserta Thomb berusaha mendayung sambil menguras air untuk balik ke cotage. Eh ditengah usaha kita Thomb bilang dimana perahunya..?? iyaah saya baru sadar perahu Pak Eman yang di tinggalin sudah tenggelam karena Bocornya yang besar hahahahaaaa..... Kacau Pertama.
Setelah tiba kami berfoto – foto kemudian makan siang bersama tidak lama setelah itu Capt. Nain bersama katintingnya telah datang dan kita langsung melanjutkan perjalanan ke Topan Island Best Spot Diving buat kita berempat. Karena pulau paling ujung ini memiliki jurang yang terjal dibawah lautnya dengan karang-karang yang mempesona membuat saya semakin mensyukuri keindahan ciptaan sang Kuasa.
Topan Island melatih keberanian saya untuk naik setingkat lagi kenapa..? yahh karena dari jarak yang 3 – 5 meter melihat karang dan melihat langsung ikan Nemo seperti yang ada di Kartun Disney itu tiba – tiba langsung kedalaman 100 meter lebih woooww Hitam gelap Man dari atas ngeri – ngeri sedap yang awalnya takut menjadi ketagihan... amazing banget jenis – jenis ikan besarnya dan berada di atas kedalaman laut 100 Meter itu Fantastik rasanya.
Balik dari topan Island pejalanan sekitar 40 menit kita Sunset di tengah laut membuat perjalanan balik menjadi sangat romantisssss. Tiba di Cotage kita langsung mandi lalu Dinner Ikan Bakar Pedas buatan ibu Mila dan malamnya berlajut ke pantai sebelah untuk mencari kepiting bakau. Kemudian kita beristirahat karena besok merupakan perjalanan yang panjang.
DAY 3
Selasa 27 Mei 2014 kita bangun lebih pagi untuk sarapan dan bersiap ke Kadidiri Island. Sebenarnya perjalalan ini baru kita atur semalam karena saya yang ingin sekali melihat Jelly Fish / ubur – ubur tak berbisa yang konon katanya hanya ada di 3 tempat di dunia yang salah satunya adalah di Indonesia yaitu Togean Island ini.
Karena perjalanan ini mendekati Pulau Wakai jadi Mr. Thomb harus mengurungkan niatnya untuk tinggal 2 malam di Pitatte cotage dia harus pindah ke kadidiri dan melanjutkan perjlanannya ke Wakai.
Diperjalanan kita ber 5 saya, Miss Ms, Mr. Thomb, Captain Nain dan si asisten Capt. Aling. Sebenarnya untuk mencapai Spot / tempat Senorkeling hari – hari kemaren saja sudah merupakan perjalanan yang jauh menggunakan katinting dengan waktu -+ setengah jam karena biasanya saya hanya berputar – putar mengelilingi pantai Tanjung Karang Donggala selama kurang lbih 15 menitan saja.
Tapi sekarang kita akan menempuh perjalanan yang berlipat-lipat kali lamanya menggunakan katinting tersebut. Yah perjalann kita menuju Pulau Kadidiri dari pulau bomba menggunakan katinting dan 2 mesin menghabiskan waktu -+ 3 jam perjalana. Sampai di Kadidiri Island suasana indah yang berbeda kita dapatkan di sina terdapat 3 Cotage yaitu Black Marlin, Kadidiri Paradise dan Lestari Resort karena Budget kita yang terbatas dan kita memang niat Backpakeran jadi tentu saja kita memilih untuk beristirahat sejenak di Restorant yang termurah yaitu Lestari Resort, sambil menunggu Thomb memesan Kamar untuk Sharing kami bertemu dengan beberapa turis lokal seumuran kita ber 6 dari jakarta yang semuanya dalah wanita yang mengaku bertemu satu sama lain karena kecintaan dan hobby yang sama yaitu Traveling. Yang satu bertemu di Gunung Bromo yang lainnya juga di Pulau Komodo dll. Yah saya rasa kita sejiwa karena kita suka Traveling dan cinta alam Indonesia.
Satu lagi yang mengagetkan saya yaitu si Ms. Nekat kenapa saya menyebutnya Ms. Nekat karena saya berikir saya dan teman jalan saya kali ini sudah cukup nekat melakukan trip gila dadakan ini dengan Budget pas-pasan tambah lagi informasi yang minim. Ehh ternyata ada yang lebih nekat seorang wanita yang menempuh perjalanan dari Jakarta - Palu – Ampana - Bomba – Kadidiri – Wakai – Ampana – Palu dan balik lagi ke Jakarta sendirian Man! wooow hebat salut deh..
Belum habis cerita saya tentang wanita – wanita keren yang nekad ada lagi si Mbak Indah dari banjarmasin Wanita Eksotis ini sangking cintanya dengan Diving dan alam bawah laut sehingga yang tadinya hanya jalan – jalan ke Pulau Togean eh malah berlanjut jadi pengelola Lestari Resort tersebut dia memilih tinggal di Pulau terpencil itu sudah selama 5 bulan dan dia mengaku sangat enjoy dengan hidupnya yang sekarang karena “Everyday is Holiday’ Yuhuuu Thats Right!.
Sempat diajak untuk Diving bersama mereka untuk melihat satu spot andalan Kadidi Island yaitu pesawat tua yang tenggelam di dasar laut dekat dari kadidi island tersebut. Karena waktu yang sudah tidak memungkinkan kita menolak tawaran mengiurkan itu dan kita melanjutkan perjalanan ke Pulau terpencil lainnya untuk melihat Sang Jelly Fish / Ubur – ubur yang tidak berbahaya sama sekali.
Mengucapkan salam perpisahan dengan para wanita – wanita nekad tersebut dan tentunya dengan Thomb juga akhirnya kita meninggalkan Kadidiri island. Waktu sudah pukul 15.00 kita mampir di Karina Beach untuk makan siang kepiting rebus hasil tangkapan semalam yang sudah kita siakan dari Bomba, selesai makan Si Aling menginjak ekor ular Pohon warna Hijau sepanjang -+ 1,5 meter, saya langsung kaget bercampur senang karena pertama kali buat saya melihat ular lepas dialam bebas.
Melanjutkan perjalanan masih menggunakan katinting yang sama kami mulai merasakan ombak yang semakin besar. Hampir menyerah saya ingin balik namun semangat dari yang lain membuat saya tidak memutuskan tekad untuk bertemu sang ubur – ubur.
Tiba di satu pulau yang agak berbeda, kita menaiki sedikit pulau tersebut dan langsung terlihat hamparan Laguna seperti danau dengan air yang tenang tetapi asin yah karena masih air laut yang terisi didanau tersebut.
Dengan keadaan air yang lumayan gelap, Sempat membuat kita ngeri untuk turun snorkeling di laguna tersebut tetapi krasa takut kita tidak mengalahkan rasa penasaran kita sehingga kita tetap nyebuuurrrr... dari permukaan laguna tidak terlihat sang Jelly Fish setelah menyelam ternyata Jelly fish / ubur – ubur tersebut banyak sekali terdapat di dalam laguna tersebut.
Lebih lucu dari yang saya bayangkan Ubur ubur yang saya temui ada 2 jenis yaitu yang berwarna orange kecoklatan agak lebih besar dan yang terasparan dengan ukuran yang lebih kecil, sangking gemesnya saya sempat menciumi ubur – ubur yang seperti agar – agar tersebut.
Miss. Ms, capt. Nain dan Aling kegelian di dalam Laguna sedangkan saya enjoy menikmati berenang bersama mahluk hidup yang unik ini... ingin rasa membawa satu dari mereka pulang bersama saya tetapi saya harus menjaga kelestarian mereka sebagai pecinta lingkungan hidup cieeeeehh....
Ohya laguna ini dikelilingi pepohonan, kita berada seperti di pulau sendiri sangat terpencil dan hanya kita yang berada disitu, turis sangat jarang kesini karena perjalanan yang jauh dan berombak harus dilewati terlebih dahulu membuat banyak turis enggan untuk ke lagguna ini apa lagi turis lokal. Kami juga menemukan beberapa habitat lain di laguna ini seperti teripang, Belut laut, ikan Baronang dan masih banyak lago.
Jam 5 sore hampir gelap kami meninggalkan laguna indah itu, perjalanan pulang ke Bomba Island menempuh -+ 4 Jam masih menggunakan katinting yang sama.. inilah liburan saya yang menjadi Extreme Trip tendeng deng deng...
Perjalanan kami berputar melewati belakang pulau Kadidiri, kami mikmati sunset di tengah perjalanan pulang, kami juga mampir di pemukiman suku bajo untuk menumpang buang air, kemudian kamimelanjutkan perjalanan.
Setelah menempuh -+ 1 jam perjalanan menggunakan katinting yang sama malam sudah menujukan gelapnya, perasaan saya mulai tidak nyaman sehingga saya meminta Capt. Untuk beristiraht di Cotage terdekat dan melanjutkan perjalanan esok harinya, namun capt. Mengatakan kita tidak melewati cotage lagi melainkan jejeran pulau – pulau tak berpenghuni dengan jarak antara satu pulau dan pulau lainnya yang berjauhan.
Okay saya pikir mari kita lanjutkan perjalanan. Ditengah gelapnya malam, hujan mulai turun bersama angin yang bertiup kencang membuat ombak semakin bergelora ditambah petir yang menjadi satu – satunya pencahaya perjalanan kita membuat saya sadar bahwa kita sedang ditemani BADAI.!.!.!
Sangking gelapnya malam itu sampai – sampai Miss Ms yang hanya berjarak satu jengkal dari wajah sayapun tak terlihat dengan jelas. Capt. Berteriak untuk menepi karena minimnya pencahayaan kita takut dong kalau – kalau nambrak karang seperti Titanic mending naik Kapal Pesiar ini naik Katinting booo...
Sambil perlahan – lahan menepi melawan ombak katinting kami menabrak karang, kaget karena terhentak kami sibuk meraba bawah katintin untuk memastikan katiniting yang kami naiki tidak bocor, Huuuuu Malam semakin ngeri baju kita bertiga yang tadinya kering sehabis diganti dari Laguna harus basah lagi karena ombak dan hujan.
Masih badai kami tetap melanjutkan perjalanan untung katinting kami tidak luka alias bocor sama sekali, tubuh saya mulai menggigil karena udara yang dingin dan ketakutan mulai melanda. Saking gugupnya sampai – sampai tangan kanan saya berdarah karena tidak sadar tertusuk kayu kasar katinting yang saya remas kuat.
Kurang lebih 3 jam perjalanan badai masih menyelimuti perjalanan kami, dipuncak ketakutan saya mulai memikirkan mama dan orang – orang yang saya sayangi. Sempat terlintas mungkin ini menjadi perjalanan terakhir saya hingga saya memanjatkan doa dan memilih tidur di tengah badai. Yang saya pikir adalah ketakutan saya tidak akan mengurangi keadaan, dan orang yang takut mati akan kehilangan nyawa, seketika saya menjadi tenang.
Mendekati pitatte cotage kedua kalinya kami menabrak karang ditengah laut dan saya terbangun badaipun masih belum rela meninggalkan kita. 21.00 kami tiba di Bomba Island tepatnya Pitatte Cotage, kami sudah ditunggui Pak Eman, Ibu Mila, Pak Guru dan pengelola Cotage lainnya dengan cemas. Pak eman berdiri di depan Pantai dengan wajah khawatir.
Kami disambut dengan hangat, ibu Mila langsung menyiapkan Teh Panas dan saya langsung mandi air panas. Setelah selesai berganti pakaian kami berkumpul diruangan makan dan bercerita tentang perjalanan menegangkan kami sambil tertawa bersama, malam berakhir dengan tidur saya serasa goyang seperti masih berada di katinting.
DAY 4
Hari terakhir di togean tak akan saya lewatkan dengan bangun siang walaupun capek di hari kemaren. Saya tetap bangun pagi dan menunggu sunrise. Setelah sarapan kami di panjatkan pohon kelapa oleh Pak Eman menikmati Kelapa Muda langsung dibawah pohonnya sangat nikmat rasanya.
Sambil menunggu Capt. Nain menjemput beberapa turis, kami Tracking sedikit menuju tiga pantai sebelah bersama Pak Eman yang kali ini menjadi Guide kami. Sudah lama tidak Tarcking membuat saya ngos – ngosan namun perjalanan sangat sayang untuk tidak dinikmati.
Sekitar -+ 2 jaman kita Tracking kemudian balik ke Cotage. Capt.Nain sudah balik bersama katinting kesayangannya. Kami makan siang bersama beberapa turis lokal yang datang dan mengaku tidak mau snorkeling atau diving karena takut hitam, saya heran saya pikir mungkin mereka salah tujuan lebih baik mereka ke salon atau ngemall aja hahahaa...
Setelah makan siang kami tidak mau kehabisan waktu dihari terakhir, kami langsung diantar Capt. Nain untuk melihat Hutan Bakau. Menempuh perjalanan -+ 20 Menit kami sudah menemukan jalan masuk ke hutan Bakau.
Dari ujung terlihat seperti Hall atau Gua yang tertutup pohon – pohon besar dengan akar yang serabutan, Hutan bakau ini hanya dapat dilewati satu katinting, dibawah air terlihat Hitam dan tenang saya sempat menyetuh mengatakan ini tempat yang nyaman untuk buaya atau ular besar tinggal hahhaaa...
Untuk menikmati alam dan menambah keakutan kami bertiga saya, Miss Ms dan Capt. Nain tentunya sepakat untuk mematikan mesin katiting dan mendayung manual. Miss Ms menjadi Capten dadakan. Saya dan Capt. Nain duduk tenang sambil melihat Miss Ms. Mendayung pelan.
Sekitar setengah jaman di Hutan Bakau dan sempt berfoto – foto ria kami bertiga balik ke Cottage dan menikmati Sunset dari depan Cottage kami. Dimalam hari kami Fishing di seutaran Cottage dan malam semakin larut dengan pesta kecil untuk perpisahan kami yang akrab dan hangat.
Hampir subuh kami tidur dimalam terakhir kami di Togean Island’s dengan kurang lelap karena terasa bising sekali di hutan belakang cottage saya sehingga tempat tidur kami yang Single harus kami satukan agak dapat tidur bersama.
DAY 5
Jam 7 pagi kami sudah bangun dan bersiap untuk balik, setelah sarapan capt. Nain, Aling dan pak Eman yang tumben ikut... mengantar saya dan Miss Ms ke Dermaga Bomba untuk di jemput kembali oleh Kapal Fatur Star.
Melambaikan salam perpisahan Pak Eman menitihkan air mata melepas kepergianku. Pak Eman adalah pengelola Cottage yang sangat lucu dan setia, sepertinya dia agak keterbelakangan tetapi dia sangat memperhatikan saya selama stay di pitatte Cottage. Perpisahan ini berat untuk kita semua karena kita sudah bagaikan keluarga di Bomba Island itu.
Berlayar menuju Ampana saya jadi mengenal Capt. 9 karena jarinya yang hanya sembilan yaitu Capt. Yang menakodahi Fatur Star tersebut. Sampai di Ampana dengan perjalanan yang sama kurang lebih 2,5 jam kami masih bersama Capt. Nain best Captain buat saya dan Miss Ms.
Kami beristirahat di ..... Resort sambil menunggu jemputan Travel Agent yang sudah di Bookingkan Miss Harbour. Kami bertemu dengan Miss Nekad yang akan balik sendirian ke Palu dan langsung terbang ke Jakarta keesokan harinya.
Namun mendapatkan informasi dari Bang A saudara Miss Harbour yang notabene juga adalah mantan Guide, beliau mengajak kami untuk tinggal lagi satu malam di Kota Ampana, tentu membuat saya antusias karena saya mempunyai kesempatan lagi untuk menikmati Kota Ampana yang belum pernah saya pergikan sebelumnya.
Kami langsung Memindahi jadwal Travel untuk penjemputan esok harinya, kami meninap di Oasis Hotel dan kami Dinner bersama di pinggir pantai Kota Ampana berlima saya, Miss Ms, Ms. Nekad, Capt. Nain dan tentunya Bang A. Malam di tutup dengan ngebeer bersama Cheeerss.
Day 6
Kesokan harinya pagi jam 9 kami dijemput Travel Agent dan diantarkan ke tempat Ms. Harbour untuk berpamitan dan Say Thanks, dan kami langsung melewati perjalanan darat yang lumayan panjang. Sekarang saya dan Miss Ms dapat duduk dengan nyaman dan tenang di bangku paling belakang. Sambil merekan Video perjalanan mobil kami berhenti untuk makan siang di daerah Poso.
Setelah lunch dan berfoto ria kami bertiga bersama Ms. Nekad berada di mobil yang sama Menempuh perjalanan -+ 9 jam kami sampai untuk makan malam di Toboli yang terkenal dengan Lalampa bakarnya hmmmm saya langsung membukusnya untuk oleh – oleh di rumah.
Melanjutkan perjalanan yang kurang lebih tinggal sejaman kami diantar dirumah masing – masing. Saya tiba dirumah tepat pada pukul 20.10 saya berganti baju dan bersiap untuk istitarahat karena keesokan sabtunya saya harus masuk kantor dan Meeting.
Bila saya mengingat kembali perjalanan Luar Biasa ini membuat saya sangat – sangat bersyukur atas alam ciptaan Tuhan yang begitu indah. Saya membuat tulisan ini sebagai wujud syukur saya kepada Papi JC sebutan sayang saya dan bangga dengan alam Indonesia-ku. Banyak orang dari seluruh penjuru dunia ingin melihat keindahan Indonesia khususnya Sulawesi namun terkadang kita sendiri tidak mau mengetahuinya.
Tulisan, Foto, dan Video yang saya sharing ini tidak dapat menggambarkan sepenuhnya keindahan yang saya lihat dan kekaguman yang saya rasakan. Hal ini juga terkendala karena tidak adanya sinyal seluler apalagi internet disana dan minimnya Listrik yang hanya menggunakan Genset -+ 3 jaman saja dalam sehari membuat saya dan para turis lainnya tidak dapat mencars Gadget kami.
Pesan saya kalian harus mengunjungi Togean Island’s ini minimal sekali seumur hidup. ini merupakan TROPICAL DESTINATION yang saya sarankan. Dan ingat selalu untuk menjaga kelestarian terumbu karang karena terumbu karang hanya dapat tumbuh 1-2 cm saja setiap sertus tahun lamanya.
Di Trip ini saya mengucapakan terima kasih kepada :
My Lord JC, My Mom yang Khawatir namun selalu mendoakan saya, My Daddy yang mempercayai anak perempuannya pergi untuk berpetualang, My Spike yang menginspirasi saya, all my Family and my Life Community yang selalu mendukung saya, my Best Partner Miss Ms, Dedoth untuk Bingo dan Ransel Eigernya, Bang A untuk informasi dan waktunya, Miss Harbour, Kak Ais Pemilik Pitatte Cottage, Capt. Nain the best Captain in Bomba, Pak Eman, Alink, Ibu Mila dan semua Pengurus Pitatte Cottage.
No comments:
Post a Comment