EKSOTIK TENTENA
Day
1
Awalnya saya berencana Camping di salah
satu Danau atau ke salah satu pulau untuk Sekedar Snorkeling namun akses kesana
tidak memungkinkan berhubung sesuatu dan lain hal soo,, saya langsung putar
haluan tepat Sabtu 26 Juli 2014 sepulang kerja setengah hari saya langsung
Packing dan pergi bersama Partner Trip saya kali ini dengan mengendarai Sepeda Motor
hahahaaa....
Perjalanan dimulai pada jam 18.00 Wita
kami melewati Kebun Kopi ( Daerah S ) kemudian Mampir sebentar di Toboli untuk
beristirahat dan menyantap Lalampa / Gogos Toboli ( Makanan Khas Sulawesi :
Beras Ketan dengan Ikan yang sudah di Suir kemudian di Bakar dan di santap
Hangat ) Lalampa Toboli ini sudah Go Internasional sampai Wisatawan Mancanegara
membeli sebagai oleh – oleh dan di bawa ke Negaranya.
Lalampa / Gogos Toboli
Kemudian Kami melanjutkan perjalanan
melewati Parigi, Tolai dan kami mampir ke Sausu untuk menginap di salah satu
rumah teman karena waktu menunjukan sudah pukul 23.00 Wita. Kami cukup mengatuk
dan kelelahan, Kami makan Malam, berganti pakaian dan langsung istirahat pulas.
Day
2
Keesekon harinya kami bangun jam 8 Pagi,
Sarapan bersiap – siap dan langsung melanjutkan perjalanan -+ jam 12 siang kami
tiba di Poso Pesisir ( Daerah Texas semasa Kerusuhan ) saya sedikit was – was
karena jarang memasuki wilayah ini. Walaupun sudah tinggal bertahun – tahun di
Kota Palu Seingat saya, saya belum pernah memasuki Poso sebelum ke kepulauan
Togean 2 bulan yang lalu, karena untuk ke Ampana jalan terdekat dari Kota Palu
adalah dengan melewati Poso.
Namun sekarang saya akan berdiam diri
dalam waktu yang cukup lama di Daerah poso Pesisir tempat utama dari kerusuhan
kemaren. Hmmmm ternyata Poso sudah sangat aman dan Poso begitu Indah sungguh
sangat di sayangkan bila yang terekspos dari Poso hanyalah hal Negatif padahal
Poso memiliki banyak sekali tempat wisata di Daerah sekitarnya.
Kami mampir sejenak beristirahat di rumah
kenalan lama di Poso Pesisir tersebut namun karena tidak ada orang di rumah seberangnya
tempat kenalan lama yang lain, kami langsung melanjutkan perjalanan dan mampir
makan siang di Puncak Kawua masih di daerah Poso.
Perjalanan sungguh panjang capek yang
dirasakan terbayarkan dengan pemandangan yang Indah dan Asri, kami juga
melewati Desa Tampemadoro, Desa yang berada tepat di bawah kaki gunung sehingga
dapat terlihat dari atas Gunung yang kami lewati....
Desa Tampemadoro di Bawah kaki Gunung
Sekitar jam 14.00 Wita kami lanjutkan
perjalanan ke Siuri salah satu Cottage di Tepian Danau Poso. Kami sempat Mampir
membeli Saguer ( Minuman Khas sulawesi yang di suling dari buah dan mengandung
sedikit alkohol ) setiba di Siuri Cottage saya langsung Mengambil kunci kamar
no. 11 yang sudah saya booking sebelumnya, saya beristirahat sebentar dan
kemudian berenang di Danau Poso sekitar jam 5 Sore hari.
Air terasa dingin karena udara yang sejuk
dan berangin, Danau Poso ini sangat unik karena terlihat seperti Laut dengan
warna kebiruan di tengahnya dan kehijauan di tepinya dengan pasir yang kemilau
putih keemasan namun tetap dengan Air Tawarnya.
Sangking nggak percaya ini adalah Danau
Saya sempat mengecap air Danau Poso ini untuk meyakinkan diri saya bahwa ini
adalah Danau dengan Air Tawar yang fantastis. Hmmm ternyata Benar Awesome
airnya Tawar berenangpun saya agak kesulitan karena tidak ngambang seperi di
Laut. Lebih hebatnya lagi Danau Poso ini merupakan Salah satu Danau terbesar di
Dunia dan ini pertama kalinya saya melihat langsung Danau Indah ini.
Danau Poso dari Siuri Cottage
Malam harinya kami Dinner di Restaurant
Cottage Siuri ini yang agak tinggi sehingga kita bisa melihat danau Poso dan
Cottage – Cottage lainnya dari Sudut Restaurant. Untungnya sinyal Handphone dan
Listrik tetap ada di daerah sini walaupun agak Sulit, dan malam diakhiri dengan
Tidur yang Lelap di Cottage No. 11.
Day
3
Senin, 28 Juli 2014 kami bangun Pagi Hari
dan Langsung menuju ke Saluopa Air Terjun berjarak -+ 15 Menit dari Siuri. Kami
tiba di Saluopa Air Terjun 12 Tingkat tersebut. sebelum masuk ke Air Terjunnya
ternyata ada Cottage baru disana. Jadilah kita balik lagi ke Siuri untuk cek
Out dan mengambil barang – barang untuk pindah di Saluopa Cottage tersebut.
Tiba kembali di Saluopa kami bergegas
menyimpan barang dan langsung menelusuri Hutan -+ 20 Menit Tracking melewati
jalan setapak dan kami bertemu dengan Sang Air Terjun Wooow... sangat Indah air
Terjun ini dengan bebatuan yang besar dan air yang deras mengalir dari
ketinggian gunung -+ 30 Meter. Airnya mengandung Kapur sehingga bebatuannya
keset atau tidak licin karena berlumut.
Saya di kerjain Teman Trip saya sampai
saya menaiki Air Terjun tersebut melalui bebatuan yang besar manjat dari bawah
sampai atas Air Terjun Saluopa tersebut padahal ada jalan kecil melewati hutan
disebelahnya... Hahahaa... But It’s Ok saya senang karena merasa tertantang dan
berhasil melewatinya walaupun cukup ngeri – ngeri sedap.
Setelah puas bermain – main air di puncak
Air Terjun Saluopa kami segera turun dan bertemu beberapa Turis Luar bahkan ada
yang dari Holand loooh.... Hmmm ternyata Air Terjun Saluopa ini sudah tersiar
sampai ke negeri Kincir itu.
Malam itu kami akhiri dengan makan malam di resto Cottage sambil mengobrol sampai larut malam ditemani kicauan burung dan beberapa hewan lainnya ditengah hutan Air Terjun Saluopa tersebut.
Day
4
Waktu Libur saya tidak panjang so... saya
harus memanfaatkan waktu semaksimal mungkin. Pagi sekali kami bangun dan
langsung sarapan kemudian bergegas untuk cek out dari Cottage Saluopa.
Saya langsung menuju ke Goa Tengkorak
Pamona yang berjarak -+ setengah jam dari Saluopa. Sesampai di Goa Pamona saya
bertemu dengan salah satu warga setempat yang menjelaskan beberapa hal tentang
Goa pamona tersebut dan di temani untuk masuk ke dalam Goa. Ternyata dalam Goa tersebut lumayan
mengerikan karena lubang gerbangnya sempit dan berkelok – kelok melewatinya,
Goa pamona terdiri dari -+12 kamar ( Bilik Goa ), kamar pertama yang saya telusuri
masih dimasuki cahaya dari atas Goa, namun kamar – kamar berikutnya semakin
gelap dan lembab karena Goa ini tepat berada di bawah Danau Poso.
Depan Goa Pamona
Kedalaman Goa Pamona diperkirakan sampai
15 meter dengan lubang – lubang Goa yang sempit sehingga untuk memasukinya saja
butuh perjuangan. Sampai di Kamar ke 4 saya sudah dapat melihat Tengkorak –
tengkorak manusia jaman dulu. Hmmmmm lumayan merinding plus sesak nafas karena
tingkat Oksigen yang semakin menurun di dalam Goa gelap dan lembab ini.
Saya tidak meneruskan perjalanan
menelusuri kedalaman Goa pamona ini karena seharusnya saya di temani Pemandu
dan diikat dengan Tali agar tidak tersesat saat memasuki kamar kamar berikutnya
karena sempit dan banyaknya arah lubang Goa tersebut sehingga untuk memasuki
Kamar – kamar berikutnya kita harus merangkak.
Akhirnya saya memilih balik karena tidak
adanya pemandu untuk mengikat saya dengan tali, Konon katanya pernah ada orang
yang memasuki Gua ini dan hilang gk ditemukan sampai saat ini. Hmmmm Kasian
yaahh.
Bicara soal Goa... yang terakhir saya
kunjungi adalah Goa dan Air Tenjun Bantimurung di daerah Sulawesi Selatan Ibu
Kota Makassar. Bedanya Goa di Bantimurung ini lebih besar dan tidak berisikan
Tengkorak, yang indah di Bantimurung adalah Ratusan Jenis Kupu – kupunya yang
unik dan berwarna – warni.
Kemudian saya melanjutkan perjalanan -+
setengah jam dari Goa pamona menuju Goa Latea, Goa ini sungguh lebih Eksotis
lagi. Di depan jalan Masuk ke Goa Latea saya dan teman Trip saya bertemu dengan
Bapak Victor seorang Pemandu di Gua Latea...
Jembatan Kayu Tua pertama menuju Goa Latea
Senangnya,,, karena awalnya saya berpikir
tidak akan memasuki Goa tersebut dikarenakan waktu yang sudah sore banget takut
balik kemaleman karena kita harus Tracking melewati jalan setapak sekitar 400
Meter dan melewati 2 jembatan kayu Tua Hmmmm.
Eh taunya Pak Victor bersama keponakannya
datang karena menghawatirkan perjalanan kami, sebagai orang awam yang akan
memasuki Goa Latea tersebut. Akhirnyan kami ditemani menelusuri Goa Latea ini,
Melewati Hutan dan jalan setapak Kicauan Burung terdengar merdu dengan desiran
air yang mengalir dari atas gunung sunguh tempat yang Eksotis.
Depan Goa Latea
Berbeda dengan Goa Pamona, Goa latea ini
tidak masuk terlalu dalam dari ujung Goa kita sudah bisa melihat Puing – puing
Tengkorak Manusia yang lebih banyak lagi dari Goa Pamona. Ternyata Goa ini
sudah sangat lama sebelum jaman penajajahn Belanda dan Goa ini merupakan tempat
pemakaman Suku Pamona salah satu suku di Kota Tentena Provinsi sulawesi Tengah,
sebelum masuknya agama Kristen ke daerah ini.
Disini lebih merinding lagi Boooo...
Hahahaha gimana enggak ini pertama kali buat saya melihat langsung Tengkorak –
tengkorak Manusia yang banyak banget di tempat yang Gelap dan terpencil seperti
ini Huuuuuu... tapi inilah Peradaban saya senang mengetahui sejarah dan perkembangannya.
Saya tidak sempat memasuki semua lokasi
tengkorak yang ada di Goa Latea ini yang katanya ada 3 lokasi, Saya hanya
memasuki 1 diantaranya dan hanya melihat dari luar yang lainnya. Kami sempat
berfoto bersama sejenak dan kemudian mengakihiri perjalanan dari Gua Latea
langsung balik ke palu.
Dalam Goa Latea
Seperti dugaan saya diawal keluar dari Goa
Latea hari sudah menggelap. Sekitar pukul 19.00 Wita saya memulai perjalanan
balik menuju Palu masih tetap menggunakan si Putih kesayangan Motor saya yang
setia menemani perjalanan kali ini Hahahaha... perjalanan ini ditempuh 8 Jam
dari Tentena menuju Kota Palu Non Stop... kami hanya berhenti sejenak di Poso
Kota untuk Makan Nasi Goreng kemudian lanjut melaju diatas dua roda Haseeeekk...
Memasuki Sausu teman Trip saya terlihat sudah
kecapean dan mengantuk karena waktu sudah tengah malam, setelah menawarkan diri
untuk gantian membawa motor sebanyak 3x baru kami benar – benar berganti
mengemudi..... Hahahahaahahaaaa... hal ini lah yang membuat Partner Trip saya
kali ini tidak mau di Ekspos karena dari Sausu sampai Parigi kurang lebih 3 jam
perjalanan di tengah malam gelap gulita melewati antar kabupaten saya
memboncengi dia. Sebagai lelaki yang bertubuh besar mungkin ini suatu Aib buat
dia Hahahaahaaahaaa... Sorry Broo saya harus bercerita jujur di Blog saya.!
Day
5
Rabu 30 Juli 2014 Pukul 2 tengah malam
kami bergantian kembali mengendarai Motor untuk melewati Kebun Kopi ( Daerah S
) kemudian setelah melewati kebun Kopi sampai di dalam Kota Palu saya kembali
mengendarai si Putih Hahahaahahahaaa..... akhirnya tiba di rumah -+ jam 4
Subuh. Beristirahat sejenak dan langsung masuk Kantor kembali pada jam 8 Pagi.
Capek but Happy banget karena banyak hal baru lagi telah kulewati..
YIHAAAAAAaaaaaaaaa....!!
Di
Trip kali ini saya Berterima Kasih Kepada :
Tentunya
Papi JC yang menciptakan seluruh keindahan dan keunikan dunia ini, sungguh
Kreatif, Lagi – lagi Mama dan Papa yang selalu mendoakan dan percaya kepada
anak perempuan tunggalnya ini hehehee.... Juga Thx buat C’Yul yang memberikan
Informasi tentang Siuri sehingga buat
saya terinspirasi untuk mengexplore siuri dan sekitarnya lebih lanjut, Thx juga
buat Sahabat saya Aya dan keluarga yang sudah mau menampung saya menginap di
Sausu, Thx juga buat pengurus Cottage Siuri & Cottage Saluopa, buat My Bro
Iwan Modomps yang sudah membantu saya mendesign baju saya dan bantu
menyablonkannya sampai dianterin kerumah hohoo, Thx juga buat Secret Partner
Touring Trip saya kali ini yang sudah menyediakan waktu untuk menemani saya
mengexplore Sulteng bagian Tentena. Terima Kasih Terpisah buat Produser,
Kameramen dan Video Editing saya di Trip ini. Dan Thx buat semua yang sudah
mendukung.... Love All.
It's an interesting adventure story, we're feeling like a part of your journey, the views are great and totally beautiful, even there's something frighten, hahaha, yeah the skeleton actually, but overall they're awesome, thanks Tysa for writing this article, the place where you were in is recommended:)
ReplyDeleteThe amazing land...Tentena !!!! Terima kasih sudah berbagi info.Salam Wisata....
ReplyDelete