Friday, September 26, 2014

29 - 30 Agustus 2014

NAPU PENUH SEJARAH



Day 1
Jumat 29 Agustus 2014 menjadi Hari yang Tepat untuk perjalanan saya kali ini, bersama temen saya yang saya juluki Mr. Santa (nanti saya ceritakan mengapa saya memangilnya demikian) dan juga adik sepupu saya yang sering saya panggil Iphenk. Memulai perjalanan pada pukul 09.00 Wita pagi itu kami menuju ke arah Palolo dan diujung wilayah Palolo kami menjemput salah satu teman kami yang lebih menguasai jalan Menuju Napu sebut saja Bang And.

Setelah berpose depan Gunung Nokilolaki salah satu Gunung Terbaik di Sulawesi Tengah yang biasa jadi Destinasi para pendaki di depan rumah Bang And, Kami berempat melanjutkan perjalanan -+ 2 jam perjalanan dari Palu melewati Palolo dan kami mampir ke daerah Dongi – dongi daerah ini masuk sebagai wilayah Hutan Lindung namun ada beberapa masyarakat yang tinggal dan bermukim disebagian wilayah ini.

Saya sempat mampir sebentar di Rumah pak. Philipus salah satu tokoh masyarakat didaerah ini dan melanjutkan perjalanan ke sekolah Dongi – dongi. Nah teman saya si Mr. Santa inilah yang setiap minggu datang kesini untuk membantu anak – anak di wilayah ini yang kurang diperhatikan pemerintah karena masih dianggap Ilegal dari segi kependudukan.

Trip saya kali ini memang sedikit sosial karena ikut menemani teman saya si Mr. Santa yang sedang Fidding kepada sekitar 50 anak di Wilayah Dongi – dongi ini. Melihat keadaan sekolah dan fasilitas yang sangat minim beserta pengetahuan orang tua masyarakat setempat yang belum sadar tentang pentingnya pendidikan sangat membuat hati saya miris.

Sebelum membagikan makanan yang telah kami siapkan, saya sempat mengajak Anak – anak di sekolah Dongi – dongi ini untuk Bernyanyi dan Bermain bersama. Saya bersyukur karena Trip kali ini sangat bermakna.


Dari Dongi – dongi sekitar pukul 12.00 Wita kami melanjutkan perjalanan ke Napu. DiNapu saya bertemu dengan salah satu Toko Kesehatan yang patut untuk kita hargai yaitu Pak Kaleb begitu beliau sering di sapa warga setempat.

Pak Kaleb, istri dan 2 orang anaknya sebenarnya bukanlah orang asli Napu, namun berawal dari Pak Kaleb keluarga yang tinggal dirumah sederhana nan Asri ini sangat terbeban untuk kesehatan Masyarakat di Daerah Napu.

Kami sempat berbincang – bincang sejenak sambil minum teh dan makan buah pisang suguhan keluarga ini . Perbicangan dengan Pak Kaleb Membuat saya terharu kedua kalinya, Perlu saya ceritakan disini apa yang sudah Pak Kaleb lakukan bagi sebagian kecil wilayah yang ada di Indonesia. Dahulu masyarat Napu berpikir hal gaib tentang salah satu penyakit yang membuat banyak diantara mereka harus meninggal karena perut yang membengkak.

Penyakit itu dinamai Schistosomiasis ( http://www.news-medical.net/health/What-is-Schistosomiasis-(Indonesian).aspx ) yang membuat Pak Kaleb terpilih sebagai Pahlawan Indonesia dari sekian Banyak saingan di seluruh Nusantara ini adalah Pak Kaleb setiap pagi pergi dari satu rumah masyarakat ke rumah lainnya untuk mengambil kotoran manusia agar dapat dikirim ke Laboratorium dan diteliti, sehingga di temukannya penyakit yang hanya dari seantero bumi ini hanya berada di beberapa daerah saja yah salah satunya di beberapa Kabupaten yang ada di Napu Sulawesi Tengah ini.

Penyakit ini disebabkan oleh siput dengan ukuran kecil yang hidup di rawa / perairan apabila manusia menginjak siput tersebut semacam bakteri dari siput itu akan masuk melalui pori  pori dan menjadi cacing dan berkembang biak di pembuluh darah hati.
Pengabdian Pak Kaleb tidaklah sia – sia sekarang penyakit ini telah ada obatnya, dapat dicegah dan disembuhkan. Bahkan sekarang wilayah yang dihidupi oleh jenis siput ini telah diberi tanda agar masyarakat dapat Waspada melewatinya dengan cara menggunakan alas kaki seperti sepatu.

Luar biasa pengabdian Pak Kaleb yang sebenarnya bukan berasal dari daerah tersebut, sekarang Beliau sudah pensiun dengan penghasilan yang sangat minim Beliau tetap melayani daerah Napu dengan terus membantu masyarakat yang sakit.

Wuuuuuuuuaaaaaahhhhhh i love trip kali ini bukan hanya dapat menikmati pemandangan yang indah dan berbeda namun saya juga dapat bertemu dengan orang - orang yang bekerja dengan Hati, memberi dengan Tulus dan berkorban untuk orang banyak. Ditengah – tengah masyarakat yang semakin Hedon dan Modernisasi masih ada orang – orang seperti ini. perjalanan kali ini sungguh mengajarkan saya lebih banyak tentang Kasih.

Menarik nafas panjang kami melanjutkan perjalanan, tak terasa waktu sudah sore sekitar 2 jam kami tiba di Desa Doda di desa inilah Destinasi tempat tujuan saya berada, namun karena hari sudah cukup gelap kami mampir disalah satu rumah warga yang juga adalah kenalan dari Mr. Santa.

Setelah disiapkan makan malam dan ngobrol sebentar, kami semua beristirahat dirumah Keluarga Pak Wayan, Saya tidur sendiri di kamar depan dan yang lainnya tidur dikamar satunya. Sekitar jam 12 malam didesa yang sepi ini saya mendengar sedikit suara yang tidak perlu saya ceritakan disini hahahhahaha..... akhirnya saya dapat tertidur pada pukul 3 Pagi dengan di temani adik sepupu saya.

Tidur disini memang harus menggunakan Peralatan lengkap, kenapa.... yaaa karena disini sangaat – sangaaat Dingin untung saya sudah mempersiapkan kaos kaki, sarung tangan, jaket dan selimut yang tebal Brrrrrrrghhtt.

Day 2
Keesokan paginya kami bangun dan hanya saya yang tidak mandi Hohohohoo airnya dingiiiinn bingitsss Booo. So sekitar jam 8 pagi kami sarapan dan langsung bergegas pergi ke Lokasi megalit yang hanya menempuh perjalanan 15 menit  dari rumah Pak wayan.

Setelah berpamitan kami langsung mengunjungi Lokasi pertama kami memarkir mobil didepan jalan dan kami Tracking sekitar 600 meter melewati sawah dan jembatan kecil. Akhirrrnnnyaaaaaaaa saya bertemu dengan Arca - arca penuh sejarah ini. Bentuknya beraneka ragam ada yang berbentuk seperti gelas besar yang disebut Kalamba juga ada yang berukir seperti Wanita dengan bebatuan yang kuat dan super Berat.


Ini merupakan peninggalan Purbakala, ditaksir usia Megalit ini sekitar 4000 SM ( Sebelum masehi ) bayangin aja itu kemungkinan lebih tua dari Piramida di Mesir ( Peradaban Mesir Kuno ) Wooooowww Keren banget !!

Bukan hanya peningglan sejarah megalit yang dapat saya temui disini namun juga padang rumput yang luas dikelilingi gunung gunnung yang kokoh nan indah.. fantastik!! Ini pertama kali buat saya ketempat ini, dan ternyata sudah ada beberapa pencinta batu, Arkeolog dan Sejarawan yang datang mengunjungi tempat ini.

Harus buru – buru karena waktu yang Trip yang terbatas, setelah dari Pokekea kami kembali menaiki mobil dan menuju ke Lokasi Megalit  ke 2 yaitu Tadulako. Namun seblum tracking lagi kami mampir dirumah peninggalan nenek moyang  yaitu RumahTambi. Rumah ini tinggi sekitar 3 meter dari tanah, memiliki tangga yang unik dengan dihiasi gambar kepala banteng besar di depan pintunya.


Memasuki rumah ini terdapat tempat bakaran didalamnya mungkin untuk memberi persembahan orang dulu atau juga untuk memasak makanan, didalam juga terasa sangat dingin mungkin karena atapnya yang berbentuk segitiga dan tinggi juga bangunan ini banyak menggunakan bambu tanpa Paku atau sejenisnya untuk menyambungnya, sungguh Arsitektur yang menawan.

Kemudian saya melanjutkan perjalanan kelokasi megalit yang ke 2 dengan Tracking lagi sekitar 15 menit melewati kebun yang dominan dengan pohon coklat. Sesampai di megalit Tadulako yang merupakan ikon palu karena Universitas Negeri di Kota Palu juga dinamakan Universitas Tadulako. Konon katanya Tadulako ini adalah panglima perang dan penjaga istana dijamannya.

Disini tidak terlalu banyak megalit peninggalan Pra sejarah seperti ditempat sebelumnya ( Pokekea ) namun Pemadangan disini juga tidak kalah Kerennya. Setelah berpose bersama Sang Tadulako. kami balik ke Rumah Tambi untuk mengambil Mobil dan pulang melewati ilalang ilalang yang tinggi.

Karena adanya perbaikan jalan sehingga jalan ditutup sampai jam 2 siang, so kami harus mencari tempat persinggahan sejenak di daerah Napu. Berhubung ada keluarga dari Mr. Santa kami beristirhat dan makan siang di salah satu rumah warga sambil menunggu dibukanya jalan kembali. kami diberikan oleh - oleh buah Alpokat dari kebun keluarga ini. Lucu juga disini pertama kali buat saya melihat Kerbau yang sangat besar peliharaan masyarakat setempat.

Diperjalanan pulang sekitar 4 jam kami mampir di depan tempat Kamping terkenal yaitu Puncak Dingin dan mampir di danau tamping ( Tambing Lake ) disini sangat terkenal dengan aneka ragam burung yang hidup di daerah sekitar Danau ini. 

Danau ini terlihat sangat tenang dan berkabut, warna air yang kecoklatan seperti Danau - danau lainnya yang pernah saya kunjungi namun udara sejuk dan bermacam macam kicauan burung terdengar merdu disini bak melodi yang menenangkan pikiran saya.

Waktu sangat cepat berlalu tak terasa sudah magrib kembali kami bergegas balik menaiki mobil Avanza hitam yang sudah sangat kotor akibat perjalanan yang lumayan Jauh. Sekitar sejam dari Danau Tambing kami mampir kembali di daerah Dongi - dongi untuk berpamitan kepada masyarakat setempat, Eeeeh.... taunya kami di berikan oleh - oleh Sayur Mayur dari para orang tua Siswa/wi sekolah Dongi – dongi Tersebut.

Dari Dongi - dongi sekitar setengah jaman kami menurunkan Bang And di rumahanya daerah Palolo dan mampir sebentar untuk minum Kopi tradisional (kopi tumbuk) hasil kebun bang And dan langsung melanjutkan perjalanan pulang.

Hampir mendekati Kota Palu di daerah yang di sebut Biromaru Mr. Santa mengajak kami ke Vila kecilnya yang dikelilingi Sawah yang asri, dan berkenalan dengan anjing kecil kesayangannya yang diberi nama Dongi heheheeee......

Malam itu kami langsung kembali ke Kota Palu setelah menempuh total perjalanan darat 10 jam Pulang Pergi, selama 2 hari 1 malam dan mensyukuri perjalanan yang Indah ini.


Thx To :

Sepetrti biasa di Trip ini saya kembali mengucapkan Terima Kasih kepada JC, my Mom, my Dad, all my Big Family, My Life Community, Mr. Santa yang sudah meluangkan waktu menemani Trip saya kali ini, Iphek yang sudah mengorbankan latihan Atlet, Bang And yang sudah Nyetir sepanjang jalan, Rat atas jaket kerennya, Pak Philipus yang sudah menjamu, Adik – adik dan seluruh masyarakat Dongi – dongi yang antusias, Pak Kaleb atas Sharing Spiritnya, keluarga Pak wayan yang sudah menampung kami di Desa Doda, keluarga Mr, Santa juga atas Makan Siang dan oleh – oleh Buah Alpokatnya, juga buat semua yang sudah mendoakan dan  mendukung saya dalam Trip ini, Tentunya tidak lupa juga buat semua pembaca setia saya. Thx... God bless you All.

Sunday, September 7, 2014

Beriklan Di Blog ini

Berikut Alur kerja jika ingin beriklan di blog ini

Hub 085241212111