NAPU
PENUH SEJARAH
Day
1
Jumat 29 Agustus 2014 menjadi Hari
yang Tepat untuk perjalanan saya kali ini, bersama temen saya yang saya juluki Mr.
Santa (nanti saya ceritakan mengapa saya memangilnya demikian) dan juga adik
sepupu saya yang sering saya panggil Iphenk. Memulai perjalanan pada pukul
09.00 Wita pagi itu kami menuju ke arah Palolo dan diujung wilayah Palolo kami
menjemput salah satu teman kami yang lebih menguasai jalan Menuju Napu sebut
saja Bang And.
Setelah berpose depan Gunung
Nokilolaki salah satu Gunung Terbaik di Sulawesi Tengah yang biasa jadi Destinasi
para pendaki di depan rumah Bang And, Kami berempat melanjutkan perjalanan -+ 2
jam perjalanan dari Palu melewati Palolo dan kami mampir ke daerah Dongi –
dongi daerah ini masuk sebagai wilayah Hutan Lindung namun ada beberapa
masyarakat yang tinggal dan bermukim disebagian wilayah ini.
Saya sempat mampir sebentar di Rumah
pak. Philipus salah satu tokoh masyarakat didaerah ini dan melanjutkan
perjalanan ke sekolah Dongi – dongi. Nah teman saya si Mr. Santa inilah yang
setiap minggu datang kesini untuk membantu anak – anak di wilayah ini yang
kurang diperhatikan pemerintah karena masih dianggap Ilegal dari segi kependudukan.
Trip saya kali ini memang sedikit
sosial karena ikut menemani teman saya si Mr. Santa yang sedang Fidding kepada
sekitar 50 anak di Wilayah Dongi – dongi ini. Melihat keadaan sekolah dan
fasilitas yang sangat minim beserta pengetahuan orang tua masyarakat setempat
yang belum sadar tentang pentingnya pendidikan sangat membuat hati saya miris.
Sebelum membagikan makanan yang telah
kami siapkan, saya sempat mengajak Anak – anak di sekolah Dongi – dongi ini
untuk Bernyanyi dan Bermain bersama. Saya bersyukur karena Trip kali ini sangat
bermakna.
Dari Dongi – dongi sekitar pukul 12.00
Wita kami melanjutkan perjalanan ke Napu. DiNapu saya bertemu dengan salah satu
Toko Kesehatan yang patut untuk kita hargai yaitu Pak Kaleb begitu beliau
sering di sapa warga setempat.
Pak Kaleb, istri dan 2 orang anaknya sebenarnya
bukanlah orang asli Napu, namun berawal dari Pak Kaleb keluarga yang tinggal
dirumah sederhana nan Asri ini sangat terbeban untuk kesehatan Masyarakat di
Daerah Napu.
Kami sempat berbincang – bincang
sejenak sambil minum teh dan makan buah pisang suguhan keluarga ini . Perbicangan
dengan Pak Kaleb Membuat saya terharu kedua kalinya, Perlu saya ceritakan
disini apa yang sudah Pak Kaleb lakukan bagi sebagian kecil wilayah yang ada di
Indonesia. Dahulu masyarat Napu berpikir hal gaib tentang salah satu penyakit
yang membuat banyak diantara mereka harus meninggal karena perut yang
membengkak.
Penyakit itu dinamai Schistosomiasis ( http://www.news-medical.net/health/What-is-Schistosomiasis-(Indonesian).aspx ) yang membuat Pak Kaleb terpilih
sebagai Pahlawan Indonesia dari sekian Banyak saingan di seluruh Nusantara ini
adalah Pak Kaleb setiap pagi pergi dari satu rumah masyarakat ke rumah lainnya
untuk mengambil kotoran manusia agar dapat dikirim ke Laboratorium dan
diteliti, sehingga di temukannya penyakit yang hanya dari seantero bumi ini
hanya berada di beberapa daerah saja yah salah satunya di beberapa Kabupaten
yang ada di Napu Sulawesi Tengah ini.
Penyakit ini disebabkan oleh siput
dengan ukuran kecil yang hidup di rawa / perairan apabila manusia menginjak
siput tersebut semacam bakteri dari siput itu akan masuk melalui pori pori dan menjadi cacing dan berkembang biak di
pembuluh darah hati.
Pengabdian Pak Kaleb tidaklah sia –
sia sekarang penyakit ini telah ada obatnya, dapat dicegah dan disembuhkan. Bahkan
sekarang wilayah yang dihidupi oleh jenis siput ini telah diberi tanda agar
masyarakat dapat Waspada melewatinya dengan cara menggunakan alas kaki seperti
sepatu.
Luar biasa pengabdian Pak Kaleb yang
sebenarnya bukan berasal dari daerah tersebut, sekarang Beliau sudah pensiun
dengan penghasilan yang sangat minim Beliau tetap melayani daerah Napu dengan
terus membantu masyarakat yang sakit.
Wuuuuuuuuaaaaaahhhhhh i love trip kali
ini bukan hanya dapat menikmati pemandangan yang indah dan berbeda namun saya
juga dapat bertemu dengan orang - orang yang bekerja dengan Hati, memberi dengan
Tulus dan berkorban untuk orang banyak. Ditengah – tengah masyarakat yang
semakin Hedon dan Modernisasi masih ada orang – orang seperti ini. perjalanan
kali ini sungguh mengajarkan saya lebih banyak tentang Kasih.
Menarik nafas panjang kami melanjutkan
perjalanan, tak terasa waktu sudah sore sekitar 2 jam kami tiba di Desa Doda di
desa inilah Destinasi tempat tujuan saya berada, namun karena hari sudah cukup
gelap kami mampir disalah satu rumah warga yang juga adalah kenalan dari Mr.
Santa.
Setelah disiapkan makan malam dan
ngobrol sebentar, kami semua beristirahat dirumah Keluarga Pak Wayan, Saya
tidur sendiri di kamar depan dan yang lainnya tidur dikamar satunya. Sekitar
jam 12 malam didesa yang sepi ini saya mendengar sedikit suara yang tidak perlu
saya ceritakan disini hahahhahaha..... akhirnya saya dapat tertidur pada pukul
3 Pagi dengan di temani adik sepupu saya.
Tidur disini memang harus menggunakan
Peralatan lengkap, kenapa.... yaaa karena disini sangaat – sangaaat Dingin
untung saya sudah mempersiapkan kaos kaki, sarung tangan, jaket dan selimut yang
tebal Brrrrrrrghhtt.
Day
2
Keesokan paginya kami bangun dan hanya
saya yang tidak mandi Hohohohoo airnya dingiiiinn bingitsss Booo. So sekitar
jam 8 pagi kami sarapan dan langsung bergegas pergi ke Lokasi megalit yang
hanya menempuh perjalanan 15 menit dari
rumah Pak wayan.
Setelah berpamitan kami langsung
mengunjungi Lokasi pertama kami memarkir mobil didepan jalan dan kami Tracking
sekitar 600 meter melewati sawah dan jembatan kecil. Akhirrrnnnyaaaaaaaa saya
bertemu dengan Arca - arca penuh sejarah ini. Bentuknya beraneka ragam
ada yang berbentuk seperti gelas besar yang disebut Kalamba juga ada yang berukir
seperti Wanita dengan bebatuan yang kuat dan super Berat.
Ini merupakan peninggalan Purbakala,
ditaksir usia Megalit ini sekitar 4000 SM ( Sebelum masehi ) bayangin aja itu
kemungkinan lebih tua dari Piramida di Mesir ( Peradaban Mesir Kuno ) Wooooowww
Keren banget !!
Bukan hanya peningglan sejarah megalit
yang dapat saya temui disini namun juga padang rumput yang luas dikelilingi
gunung gunnung yang kokoh nan indah.. fantastik!! Ini pertama kali buat saya
ketempat ini, dan ternyata sudah ada beberapa pencinta batu, Arkeolog dan Sejarawan
yang datang mengunjungi tempat ini.
Harus buru – buru karena waktu yang
Trip yang terbatas, setelah dari Pokekea kami kembali menaiki mobil dan menuju
ke Lokasi Megalit ke 2 yaitu Tadulako. Namun
seblum tracking lagi kami mampir dirumah peninggalan nenek moyang yaitu RumahTambi. Rumah ini tinggi sekitar 3
meter dari tanah, memiliki tangga yang unik dengan dihiasi gambar kepala
banteng besar di depan pintunya.
Memasuki rumah ini terdapat tempat
bakaran didalamnya mungkin untuk memberi persembahan orang dulu atau juga untuk
memasak makanan, didalam juga terasa sangat dingin mungkin karena atapnya yang
berbentuk segitiga dan tinggi juga bangunan ini banyak menggunakan bambu tanpa
Paku atau sejenisnya untuk menyambungnya, sungguh Arsitektur yang menawan.
Kemudian saya melanjutkan perjalanan
kelokasi megalit yang ke 2 dengan Tracking lagi sekitar 15 menit melewati kebun
yang dominan dengan pohon coklat. Sesampai di megalit Tadulako yang merupakan
ikon palu karena Universitas Negeri di Kota Palu juga dinamakan Universitas Tadulako.
Konon katanya Tadulako ini adalah panglima perang dan penjaga istana dijamannya.
Disini tidak terlalu banyak megalit
peninggalan Pra sejarah seperti ditempat sebelumnya ( Pokekea ) namun Pemadangan
disini juga tidak kalah Kerennya. Setelah berpose bersama Sang Tadulako. kami balik
ke Rumah Tambi untuk mengambil Mobil dan pulang melewati ilalang ilalang yang
tinggi.
Karena adanya perbaikan jalan sehingga
jalan ditutup sampai jam 2 siang, so kami harus mencari tempat persinggahan
sejenak di daerah Napu. Berhubung ada keluarga dari Mr. Santa kami beristirhat
dan makan siang di salah satu rumah warga sambil menunggu dibukanya jalan kembali.
kami diberikan oleh - oleh buah Alpokat dari kebun keluarga ini. Lucu juga
disini pertama kali buat saya melihat Kerbau yang sangat besar peliharaan
masyarakat setempat.
Diperjalanan pulang sekitar 4 jam kami
mampir di depan tempat Kamping terkenal yaitu Puncak Dingin dan mampir di danau
tamping ( Tambing Lake ) disini sangat terkenal dengan aneka ragam burung yang
hidup di daerah sekitar Danau ini.
Danau ini terlihat sangat tenang dan
berkabut, warna air yang kecoklatan seperti Danau - danau lainnya yang pernah
saya kunjungi namun udara sejuk dan bermacam macam kicauan burung terdengar
merdu disini bak melodi yang menenangkan pikiran saya.
Waktu sangat cepat berlalu tak terasa
sudah magrib kembali kami bergegas balik menaiki mobil Avanza hitam yang sudah
sangat kotor akibat perjalanan yang lumayan Jauh. Sekitar sejam dari Danau
Tambing kami mampir kembali di daerah Dongi - dongi untuk berpamitan kepada
masyarakat setempat, Eeeeh.... taunya kami di berikan oleh - oleh Sayur Mayur
dari para orang tua Siswa/wi sekolah Dongi – dongi Tersebut.
Dari Dongi - dongi sekitar setengah
jaman kami menurunkan Bang And di rumahanya daerah Palolo dan mampir sebentar untuk
minum Kopi tradisional (kopi tumbuk) hasil kebun bang And dan langsung
melanjutkan perjalanan pulang.
Hampir mendekati Kota Palu di daerah yang
di sebut Biromaru Mr. Santa mengajak kami ke Vila kecilnya yang dikelilingi
Sawah yang asri, dan berkenalan dengan anjing kecil kesayangannya yang diberi
nama Dongi heheheeee......
Malam itu kami langsung kembali ke
Kota Palu setelah menempuh total perjalanan darat 10 jam Pulang Pergi, selama 2
hari 1 malam dan mensyukuri perjalanan yang Indah ini.
Thx To :
Sepetrti biasa di Trip ini saya kembali
mengucapkan Terima Kasih kepada JC, my Mom, my Dad, all my Big Family, My Life
Community, Mr. Santa yang sudah meluangkan waktu menemani Trip saya kali ini, Iphek
yang sudah mengorbankan latihan Atlet, Bang And yang sudah Nyetir sepanjang
jalan, Rat atas jaket kerennya, Pak Philipus yang sudah menjamu, Adik – adik
dan seluruh masyarakat Dongi – dongi yang antusias, Pak Kaleb atas Sharing
Spiritnya, keluarga Pak wayan yang sudah menampung kami di Desa Doda, keluarga
Mr, Santa juga atas Makan Siang dan oleh – oleh Buah Alpokatnya, juga buat
semua yang sudah mendoakan dan mendukung
saya dalam Trip ini, Tentunya tidak lupa juga buat semua pembaca setia saya. Thx...
God bless you All.