Friday, September 26, 2014

29 - 30 Agustus 2014

NAPU PENUH SEJARAH



Day 1
Jumat 29 Agustus 2014 menjadi Hari yang Tepat untuk perjalanan saya kali ini, bersama temen saya yang saya juluki Mr. Santa (nanti saya ceritakan mengapa saya memangilnya demikian) dan juga adik sepupu saya yang sering saya panggil Iphenk. Memulai perjalanan pada pukul 09.00 Wita pagi itu kami menuju ke arah Palolo dan diujung wilayah Palolo kami menjemput salah satu teman kami yang lebih menguasai jalan Menuju Napu sebut saja Bang And.

Setelah berpose depan Gunung Nokilolaki salah satu Gunung Terbaik di Sulawesi Tengah yang biasa jadi Destinasi para pendaki di depan rumah Bang And, Kami berempat melanjutkan perjalanan -+ 2 jam perjalanan dari Palu melewati Palolo dan kami mampir ke daerah Dongi – dongi daerah ini masuk sebagai wilayah Hutan Lindung namun ada beberapa masyarakat yang tinggal dan bermukim disebagian wilayah ini.

Saya sempat mampir sebentar di Rumah pak. Philipus salah satu tokoh masyarakat didaerah ini dan melanjutkan perjalanan ke sekolah Dongi – dongi. Nah teman saya si Mr. Santa inilah yang setiap minggu datang kesini untuk membantu anak – anak di wilayah ini yang kurang diperhatikan pemerintah karena masih dianggap Ilegal dari segi kependudukan.

Trip saya kali ini memang sedikit sosial karena ikut menemani teman saya si Mr. Santa yang sedang Fidding kepada sekitar 50 anak di Wilayah Dongi – dongi ini. Melihat keadaan sekolah dan fasilitas yang sangat minim beserta pengetahuan orang tua masyarakat setempat yang belum sadar tentang pentingnya pendidikan sangat membuat hati saya miris.

Sebelum membagikan makanan yang telah kami siapkan, saya sempat mengajak Anak – anak di sekolah Dongi – dongi ini untuk Bernyanyi dan Bermain bersama. Saya bersyukur karena Trip kali ini sangat bermakna.


Dari Dongi – dongi sekitar pukul 12.00 Wita kami melanjutkan perjalanan ke Napu. DiNapu saya bertemu dengan salah satu Toko Kesehatan yang patut untuk kita hargai yaitu Pak Kaleb begitu beliau sering di sapa warga setempat.

Pak Kaleb, istri dan 2 orang anaknya sebenarnya bukanlah orang asli Napu, namun berawal dari Pak Kaleb keluarga yang tinggal dirumah sederhana nan Asri ini sangat terbeban untuk kesehatan Masyarakat di Daerah Napu.

Kami sempat berbincang – bincang sejenak sambil minum teh dan makan buah pisang suguhan keluarga ini . Perbicangan dengan Pak Kaleb Membuat saya terharu kedua kalinya, Perlu saya ceritakan disini apa yang sudah Pak Kaleb lakukan bagi sebagian kecil wilayah yang ada di Indonesia. Dahulu masyarat Napu berpikir hal gaib tentang salah satu penyakit yang membuat banyak diantara mereka harus meninggal karena perut yang membengkak.

Penyakit itu dinamai Schistosomiasis ( http://www.news-medical.net/health/What-is-Schistosomiasis-(Indonesian).aspx ) yang membuat Pak Kaleb terpilih sebagai Pahlawan Indonesia dari sekian Banyak saingan di seluruh Nusantara ini adalah Pak Kaleb setiap pagi pergi dari satu rumah masyarakat ke rumah lainnya untuk mengambil kotoran manusia agar dapat dikirim ke Laboratorium dan diteliti, sehingga di temukannya penyakit yang hanya dari seantero bumi ini hanya berada di beberapa daerah saja yah salah satunya di beberapa Kabupaten yang ada di Napu Sulawesi Tengah ini.

Penyakit ini disebabkan oleh siput dengan ukuran kecil yang hidup di rawa / perairan apabila manusia menginjak siput tersebut semacam bakteri dari siput itu akan masuk melalui pori  pori dan menjadi cacing dan berkembang biak di pembuluh darah hati.
Pengabdian Pak Kaleb tidaklah sia – sia sekarang penyakit ini telah ada obatnya, dapat dicegah dan disembuhkan. Bahkan sekarang wilayah yang dihidupi oleh jenis siput ini telah diberi tanda agar masyarakat dapat Waspada melewatinya dengan cara menggunakan alas kaki seperti sepatu.

Luar biasa pengabdian Pak Kaleb yang sebenarnya bukan berasal dari daerah tersebut, sekarang Beliau sudah pensiun dengan penghasilan yang sangat minim Beliau tetap melayani daerah Napu dengan terus membantu masyarakat yang sakit.

Wuuuuuuuuaaaaaahhhhhh i love trip kali ini bukan hanya dapat menikmati pemandangan yang indah dan berbeda namun saya juga dapat bertemu dengan orang - orang yang bekerja dengan Hati, memberi dengan Tulus dan berkorban untuk orang banyak. Ditengah – tengah masyarakat yang semakin Hedon dan Modernisasi masih ada orang – orang seperti ini. perjalanan kali ini sungguh mengajarkan saya lebih banyak tentang Kasih.

Menarik nafas panjang kami melanjutkan perjalanan, tak terasa waktu sudah sore sekitar 2 jam kami tiba di Desa Doda di desa inilah Destinasi tempat tujuan saya berada, namun karena hari sudah cukup gelap kami mampir disalah satu rumah warga yang juga adalah kenalan dari Mr. Santa.

Setelah disiapkan makan malam dan ngobrol sebentar, kami semua beristirahat dirumah Keluarga Pak Wayan, Saya tidur sendiri di kamar depan dan yang lainnya tidur dikamar satunya. Sekitar jam 12 malam didesa yang sepi ini saya mendengar sedikit suara yang tidak perlu saya ceritakan disini hahahhahaha..... akhirnya saya dapat tertidur pada pukul 3 Pagi dengan di temani adik sepupu saya.

Tidur disini memang harus menggunakan Peralatan lengkap, kenapa.... yaaa karena disini sangaat – sangaaat Dingin untung saya sudah mempersiapkan kaos kaki, sarung tangan, jaket dan selimut yang tebal Brrrrrrrghhtt.

Day 2
Keesokan paginya kami bangun dan hanya saya yang tidak mandi Hohohohoo airnya dingiiiinn bingitsss Booo. So sekitar jam 8 pagi kami sarapan dan langsung bergegas pergi ke Lokasi megalit yang hanya menempuh perjalanan 15 menit  dari rumah Pak wayan.

Setelah berpamitan kami langsung mengunjungi Lokasi pertama kami memarkir mobil didepan jalan dan kami Tracking sekitar 600 meter melewati sawah dan jembatan kecil. Akhirrrnnnyaaaaaaaa saya bertemu dengan Arca - arca penuh sejarah ini. Bentuknya beraneka ragam ada yang berbentuk seperti gelas besar yang disebut Kalamba juga ada yang berukir seperti Wanita dengan bebatuan yang kuat dan super Berat.


Ini merupakan peninggalan Purbakala, ditaksir usia Megalit ini sekitar 4000 SM ( Sebelum masehi ) bayangin aja itu kemungkinan lebih tua dari Piramida di Mesir ( Peradaban Mesir Kuno ) Wooooowww Keren banget !!

Bukan hanya peningglan sejarah megalit yang dapat saya temui disini namun juga padang rumput yang luas dikelilingi gunung gunnung yang kokoh nan indah.. fantastik!! Ini pertama kali buat saya ketempat ini, dan ternyata sudah ada beberapa pencinta batu, Arkeolog dan Sejarawan yang datang mengunjungi tempat ini.

Harus buru – buru karena waktu yang Trip yang terbatas, setelah dari Pokekea kami kembali menaiki mobil dan menuju ke Lokasi Megalit  ke 2 yaitu Tadulako. Namun seblum tracking lagi kami mampir dirumah peninggalan nenek moyang  yaitu RumahTambi. Rumah ini tinggi sekitar 3 meter dari tanah, memiliki tangga yang unik dengan dihiasi gambar kepala banteng besar di depan pintunya.


Memasuki rumah ini terdapat tempat bakaran didalamnya mungkin untuk memberi persembahan orang dulu atau juga untuk memasak makanan, didalam juga terasa sangat dingin mungkin karena atapnya yang berbentuk segitiga dan tinggi juga bangunan ini banyak menggunakan bambu tanpa Paku atau sejenisnya untuk menyambungnya, sungguh Arsitektur yang menawan.

Kemudian saya melanjutkan perjalanan kelokasi megalit yang ke 2 dengan Tracking lagi sekitar 15 menit melewati kebun yang dominan dengan pohon coklat. Sesampai di megalit Tadulako yang merupakan ikon palu karena Universitas Negeri di Kota Palu juga dinamakan Universitas Tadulako. Konon katanya Tadulako ini adalah panglima perang dan penjaga istana dijamannya.

Disini tidak terlalu banyak megalit peninggalan Pra sejarah seperti ditempat sebelumnya ( Pokekea ) namun Pemadangan disini juga tidak kalah Kerennya. Setelah berpose bersama Sang Tadulako. kami balik ke Rumah Tambi untuk mengambil Mobil dan pulang melewati ilalang ilalang yang tinggi.

Karena adanya perbaikan jalan sehingga jalan ditutup sampai jam 2 siang, so kami harus mencari tempat persinggahan sejenak di daerah Napu. Berhubung ada keluarga dari Mr. Santa kami beristirhat dan makan siang di salah satu rumah warga sambil menunggu dibukanya jalan kembali. kami diberikan oleh - oleh buah Alpokat dari kebun keluarga ini. Lucu juga disini pertama kali buat saya melihat Kerbau yang sangat besar peliharaan masyarakat setempat.

Diperjalanan pulang sekitar 4 jam kami mampir di depan tempat Kamping terkenal yaitu Puncak Dingin dan mampir di danau tamping ( Tambing Lake ) disini sangat terkenal dengan aneka ragam burung yang hidup di daerah sekitar Danau ini. 

Danau ini terlihat sangat tenang dan berkabut, warna air yang kecoklatan seperti Danau - danau lainnya yang pernah saya kunjungi namun udara sejuk dan bermacam macam kicauan burung terdengar merdu disini bak melodi yang menenangkan pikiran saya.

Waktu sangat cepat berlalu tak terasa sudah magrib kembali kami bergegas balik menaiki mobil Avanza hitam yang sudah sangat kotor akibat perjalanan yang lumayan Jauh. Sekitar sejam dari Danau Tambing kami mampir kembali di daerah Dongi - dongi untuk berpamitan kepada masyarakat setempat, Eeeeh.... taunya kami di berikan oleh - oleh Sayur Mayur dari para orang tua Siswa/wi sekolah Dongi – dongi Tersebut.

Dari Dongi - dongi sekitar setengah jaman kami menurunkan Bang And di rumahanya daerah Palolo dan mampir sebentar untuk minum Kopi tradisional (kopi tumbuk) hasil kebun bang And dan langsung melanjutkan perjalanan pulang.

Hampir mendekati Kota Palu di daerah yang di sebut Biromaru Mr. Santa mengajak kami ke Vila kecilnya yang dikelilingi Sawah yang asri, dan berkenalan dengan anjing kecil kesayangannya yang diberi nama Dongi heheheeee......

Malam itu kami langsung kembali ke Kota Palu setelah menempuh total perjalanan darat 10 jam Pulang Pergi, selama 2 hari 1 malam dan mensyukuri perjalanan yang Indah ini.


Thx To :

Sepetrti biasa di Trip ini saya kembali mengucapkan Terima Kasih kepada JC, my Mom, my Dad, all my Big Family, My Life Community, Mr. Santa yang sudah meluangkan waktu menemani Trip saya kali ini, Iphek yang sudah mengorbankan latihan Atlet, Bang And yang sudah Nyetir sepanjang jalan, Rat atas jaket kerennya, Pak Philipus yang sudah menjamu, Adik – adik dan seluruh masyarakat Dongi – dongi yang antusias, Pak Kaleb atas Sharing Spiritnya, keluarga Pak wayan yang sudah menampung kami di Desa Doda, keluarga Mr, Santa juga atas Makan Siang dan oleh – oleh Buah Alpokatnya, juga buat semua yang sudah mendoakan dan  mendukung saya dalam Trip ini, Tentunya tidak lupa juga buat semua pembaca setia saya. Thx... God bless you All.

Sunday, September 7, 2014

Beriklan Di Blog ini

Berikut Alur kerja jika ingin beriklan di blog ini

Hub 085241212111


Monday, August 4, 2014

TOURING TRIP 26 – 30 JULI 2014


EKSOTIK TENTENA


Day 1
Awalnya saya berencana Camping di salah satu Danau atau ke salah satu pulau untuk Sekedar Snorkeling namun akses kesana tidak memungkinkan berhubung sesuatu dan lain hal soo,, saya langsung putar haluan tepat Sabtu 26 Juli 2014 sepulang kerja setengah hari saya langsung Packing dan pergi bersama Partner Trip saya kali ini dengan mengendarai Sepeda Motor hahahaaa....

Perjalanan dimulai pada jam 18.00 Wita kami melewati Kebun Kopi ( Daerah S ) kemudian Mampir sebentar di Toboli untuk beristirahat dan menyantap Lalampa / Gogos Toboli ( Makanan Khas Sulawesi : Beras Ketan dengan Ikan yang sudah di Suir kemudian di Bakar dan di santap Hangat ) Lalampa Toboli ini sudah Go Internasional sampai Wisatawan Mancanegara membeli sebagai oleh – oleh dan di bawa ke Negaranya.

Lalampa / Gogos Toboli

Kemudian Kami melanjutkan perjalanan melewati Parigi, Tolai dan kami mampir ke Sausu untuk menginap di salah satu rumah teman karena waktu menunjukan sudah pukul 23.00 Wita. Kami cukup mengatuk dan kelelahan, Kami makan Malam, berganti pakaian dan langsung istirahat pulas.

Day 2
Keesekon harinya kami bangun jam 8 Pagi, Sarapan bersiap – siap dan langsung melanjutkan perjalanan -+ jam 12 siang kami tiba di Poso Pesisir ( Daerah Texas semasa Kerusuhan ) saya sedikit was – was karena jarang memasuki wilayah ini. Walaupun sudah tinggal bertahun – tahun di Kota Palu Seingat saya, saya belum pernah memasuki Poso sebelum ke kepulauan Togean 2 bulan yang lalu, karena untuk ke Ampana jalan terdekat dari Kota Palu adalah dengan melewati Poso.

Namun sekarang saya akan berdiam diri dalam waktu yang cukup lama di Daerah poso Pesisir tempat utama dari kerusuhan kemaren. Hmmmm ternyata Poso sudah sangat aman dan Poso begitu Indah sungguh sangat di sayangkan bila yang terekspos dari Poso hanyalah hal Negatif padahal Poso memiliki banyak sekali tempat wisata di Daerah sekitarnya.

Kami mampir sejenak beristirahat di rumah kenalan lama di Poso Pesisir tersebut namun karena tidak ada orang di rumah seberangnya tempat kenalan lama yang lain, kami langsung melanjutkan perjalanan dan mampir makan siang di Puncak Kawua masih di daerah Poso.

Perjalanan sungguh panjang capek yang dirasakan terbayarkan dengan pemandangan yang Indah dan Asri, kami juga melewati Desa Tampemadoro, Desa yang berada tepat di bawah kaki gunung sehingga dapat terlihat dari atas Gunung yang kami lewati....


Desa Tampemadoro di Bawah kaki Gunung

Sekitar jam 14.00 Wita kami lanjutkan perjalanan ke Siuri salah satu Cottage di Tepian Danau Poso. Kami sempat Mampir membeli Saguer ( Minuman Khas sulawesi yang di suling dari buah dan mengandung sedikit alkohol ) setiba di Siuri Cottage saya langsung Mengambil kunci kamar no. 11 yang sudah saya booking sebelumnya, saya beristirahat sebentar dan kemudian berenang di Danau Poso sekitar jam 5 Sore hari.

Air terasa dingin karena udara yang sejuk dan berangin, Danau Poso ini sangat unik karena terlihat seperti Laut dengan warna kebiruan di tengahnya dan kehijauan di tepinya dengan pasir yang kemilau putih keemasan namun tetap dengan Air Tawarnya.

Sangking nggak percaya ini adalah Danau Saya sempat mengecap air Danau Poso ini untuk meyakinkan diri saya bahwa ini adalah Danau dengan Air Tawar yang fantastis. Hmmm ternyata Benar Awesome airnya Tawar berenangpun saya agak kesulitan karena tidak ngambang seperi di Laut. Lebih hebatnya lagi Danau Poso ini merupakan Salah satu Danau terbesar di Dunia dan ini pertama kalinya saya melihat langsung Danau Indah ini.


Danau Poso dari Siuri Cottage

Malam harinya kami Dinner di Restaurant Cottage Siuri ini yang agak tinggi sehingga kita bisa melihat danau Poso dan Cottage – Cottage lainnya dari Sudut Restaurant. Untungnya sinyal Handphone dan Listrik tetap ada di daerah sini walaupun agak Sulit, dan malam diakhiri dengan Tidur yang Lelap di Cottage No. 11.

Day 3
Senin, 28 Juli 2014 kami bangun Pagi Hari dan Langsung menuju ke Saluopa Air Terjun berjarak -+ 15 Menit dari Siuri. Kami tiba di Saluopa Air Terjun 12 Tingkat tersebut. sebelum masuk ke Air Terjunnya ternyata ada Cottage baru disana. Jadilah kita balik lagi ke Siuri untuk cek Out dan mengambil barang – barang untuk pindah di Saluopa Cottage tersebut.

Tiba kembali di Saluopa kami bergegas menyimpan barang dan langsung menelusuri Hutan -+ 20 Menit Tracking melewati jalan setapak dan kami bertemu dengan Sang Air Terjun Wooow... sangat Indah air Terjun ini dengan bebatuan yang besar dan air yang deras mengalir dari ketinggian gunung -+ 30 Meter. Airnya mengandung Kapur sehingga bebatuannya keset atau tidak licin karena berlumut.

Saya di kerjain Teman Trip saya sampai saya menaiki Air Terjun tersebut melalui bebatuan yang besar manjat dari bawah sampai atas Air Terjun Saluopa tersebut padahal ada jalan kecil melewati hutan disebelahnya... Hahahaa... But It’s Ok saya senang karena merasa tertantang dan berhasil melewatinya walaupun cukup ngeri – ngeri sedap.

Setelah puas bermain – main air di puncak Air Terjun Saluopa kami segera turun dan bertemu beberapa Turis Luar bahkan ada yang dari Holand loooh.... Hmmm ternyata Air Terjun Saluopa ini sudah tersiar sampai ke negeri Kincir itu.

Malam itu kami akhiri dengan makan malam di resto Cottage sambil mengobrol sampai larut malam ditemani kicauan burung dan beberapa hewan lainnya ditengah hutan Air Terjun Saluopa tersebut.

Day 4
Waktu Libur saya tidak panjang so... saya harus memanfaatkan waktu semaksimal mungkin. Pagi sekali kami bangun dan langsung sarapan kemudian bergegas untuk cek out dari Cottage Saluopa.

Saya langsung menuju ke Goa Tengkorak Pamona yang berjarak -+ setengah jam dari Saluopa. Sesampai di Goa Pamona saya bertemu dengan salah satu warga setempat yang menjelaskan beberapa hal tentang Goa pamona tersebut dan di temani untuk masuk ke dalam Goa. Ternyata dalam Goa tersebut lumayan mengerikan karena lubang gerbangnya sempit dan berkelok – kelok melewatinya, Goa pamona terdiri dari -+12 kamar ( Bilik Goa ), kamar pertama yang saya telusuri masih dimasuki cahaya dari atas Goa, namun kamar – kamar berikutnya semakin gelap dan lembab karena Goa ini tepat berada di bawah Danau Poso.


Depan Goa Pamona

Kedalaman Goa Pamona diperkirakan sampai 15 meter dengan lubang – lubang Goa yang sempit sehingga untuk memasukinya saja butuh perjuangan. Sampai di Kamar ke 4 saya sudah dapat melihat Tengkorak – tengkorak manusia jaman dulu. Hmmmmm lumayan merinding plus sesak nafas karena tingkat Oksigen yang semakin menurun di dalam Goa gelap dan lembab ini.

Saya tidak meneruskan perjalanan menelusuri kedalaman Goa pamona ini karena seharusnya saya di temani Pemandu dan diikat dengan Tali agar tidak tersesat saat memasuki kamar kamar berikutnya karena sempit dan banyaknya arah lubang Goa tersebut sehingga untuk memasuki Kamar – kamar berikutnya kita harus merangkak.

Akhirnya saya memilih balik karena tidak adanya pemandu untuk mengikat saya dengan tali, Konon katanya pernah ada orang yang memasuki Gua ini dan hilang gk ditemukan sampai saat ini. Hmmmm Kasian yaahh.
Bicara soal Goa... yang terakhir saya kunjungi adalah Goa dan Air Tenjun Bantimurung di daerah Sulawesi Selatan Ibu Kota Makassar. Bedanya Goa di Bantimurung ini lebih besar dan tidak berisikan Tengkorak, yang indah di Bantimurung adalah Ratusan Jenis Kupu – kupunya yang unik dan berwarna – warni.

Kemudian saya melanjutkan perjalanan -+ setengah jam dari Goa pamona menuju Goa Latea, Goa ini sungguh lebih Eksotis lagi. Di depan jalan Masuk ke Goa Latea saya dan teman Trip saya bertemu dengan Bapak Victor seorang Pemandu di Gua Latea...


Jembatan Kayu Tua pertama menuju Goa Latea

Senangnya,,, karena awalnya saya berpikir tidak akan memasuki Goa tersebut dikarenakan waktu yang sudah sore banget takut balik kemaleman karena kita harus Tracking melewati jalan setapak sekitar 400 Meter dan melewati 2 jembatan kayu Tua Hmmmm.

Eh taunya Pak Victor bersama keponakannya datang karena menghawatirkan perjalanan kami, sebagai orang awam yang akan memasuki Goa Latea tersebut. Akhirnyan kami ditemani menelusuri Goa Latea ini, Melewati Hutan dan jalan setapak Kicauan Burung terdengar merdu dengan desiran air yang mengalir dari atas gunung sunguh tempat yang Eksotis.


Depan Goa Latea

Berbeda dengan Goa Pamona, Goa latea ini tidak masuk terlalu dalam dari ujung Goa kita sudah bisa melihat Puing – puing Tengkorak Manusia yang lebih banyak lagi dari Goa Pamona. Ternyata Goa ini sudah sangat lama sebelum jaman penajajahn Belanda dan Goa ini merupakan tempat pemakaman Suku Pamona salah satu suku di Kota Tentena Provinsi sulawesi Tengah, sebelum masuknya agama Kristen ke daerah ini.

Disini lebih merinding lagi Boooo... Hahahaha gimana enggak ini pertama kali buat saya melihat langsung Tengkorak – tengkorak Manusia yang banyak banget di tempat yang Gelap dan terpencil seperti ini Huuuuuu... tapi inilah Peradaban saya senang mengetahui sejarah dan perkembangannya.

Saya tidak sempat memasuki semua lokasi tengkorak yang ada di Goa Latea ini yang katanya ada 3 lokasi, Saya hanya memasuki 1 diantaranya dan hanya melihat dari luar yang lainnya. Kami sempat berfoto bersama sejenak dan kemudian mengakihiri perjalanan dari Gua Latea langsung balik ke palu.


Dalam Goa Latea

Seperti dugaan saya diawal keluar dari Goa Latea hari sudah menggelap. Sekitar pukul 19.00 Wita saya memulai perjalanan balik menuju Palu masih tetap menggunakan si Putih kesayangan Motor saya yang setia menemani perjalanan kali ini Hahahaha... perjalanan ini ditempuh 8 Jam dari Tentena menuju Kota Palu Non Stop... kami hanya berhenti sejenak di Poso Kota untuk Makan Nasi Goreng kemudian lanjut melaju diatas dua roda Haseeeekk...

Memasuki Sausu teman Trip saya terlihat sudah kecapean dan mengantuk karena waktu sudah tengah malam, setelah menawarkan diri untuk gantian membawa motor sebanyak 3x baru kami benar – benar berganti mengemudi..... Hahahahaahahaaaa... hal ini lah yang membuat Partner Trip saya kali ini tidak mau di Ekspos karena dari Sausu sampai Parigi kurang lebih 3 jam perjalanan di tengah malam gelap gulita melewati antar kabupaten saya memboncengi dia. Sebagai lelaki yang bertubuh besar mungkin ini suatu Aib buat dia Hahahaahaaahaaa... Sorry Broo saya harus bercerita jujur di Blog saya.!

Day 5
Rabu 30 Juli 2014 Pukul 2 tengah malam kami bergantian kembali mengendarai Motor untuk melewati Kebun Kopi ( Daerah S ) kemudian setelah melewati kebun Kopi sampai di dalam Kota Palu saya kembali mengendarai si Putih Hahahaahahahaaa..... akhirnya tiba di rumah -+ jam 4 Subuh. Beristirahat sejenak dan langsung masuk Kantor kembali pada jam 8 Pagi. Capek but Happy banget karena banyak hal baru lagi telah kulewati.. YIHAAAAAAaaaaaaaaa....!!




Di Trip kali ini saya Berterima Kasih Kepada :
Tentunya Papi JC yang menciptakan seluruh keindahan dan keunikan dunia ini, sungguh Kreatif, Lagi – lagi Mama dan Papa yang selalu mendoakan dan percaya kepada anak perempuan tunggalnya ini hehehee.... Juga Thx buat C’Yul yang memberikan Informasi tentang  Siuri sehingga buat saya terinspirasi untuk mengexplore siuri dan sekitarnya lebih lanjut, Thx juga buat Sahabat saya Aya dan keluarga yang sudah mau menampung saya menginap di Sausu, Thx juga buat pengurus Cottage Siuri & Cottage Saluopa, buat My Bro Iwan Modomps yang sudah membantu saya mendesign baju saya dan bantu menyablonkannya sampai dianterin kerumah hohoo, Thx juga buat Secret Partner Touring Trip saya kali ini yang sudah menyediakan waktu untuk menemani saya mengexplore Sulteng bagian Tentena. Terima Kasih Terpisah buat Produser, Kameramen dan Video Editing saya di Trip ini. Dan Thx buat semua yang sudah mendukung.... Love All.